Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit akibat
gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit paling ditakuti karena bisa berakhir
dengan kematian.
Penyakit yang paling banyak menyerang kelompok usia 5-9 tahun ini, memperlihatkan gejala
berupa demam tinggi mendadak selama 2-7 hari, pembesaran hati dan penurunan
denyut nadi.
Gejala
yang paling membahayakan adalah apabila terjadinya pendarahan dan kebocoran
plasma, yaitu akibat terjadi destruksi trombosit di dalam darah bertambah/meningkat.
Keadan tersebut menyebabkan pasien DBD
mengalami syok.
Seperti
kita ketahui bahwa pengobatan yang dilakukan selama ini baru sebatas tindakan
suportif, yaitu pada kelainan perembesan plasma. Asupan garam isotonik melalui
infus, hanya mengganti volume plasma yang hilang. Seperti kita ketahui, selama
ini obat untuk penyebab utama gangguan
fungsi trombosit (trombostapenia) belum
ada.
Sebetulnya
di Bangkok, Thailand, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah berhasil menciptakan
vaksin Dengue Divalen dan Trivalen, untuk mengatasi wabah DBD ini.
Namun, hingga saat ini hasil penelitian tersebut belum dapat diimplementasikan
utuk pengobatan Demam Berdarah DBD.
Selama
ini masyarakat meyakini bahwa buah jambu
biji atau jambu batu berkhasiat terhadap penanggulangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Padahal
hasil penelitian terakhir, tidak hanya buahnya saja, akan tetapi daun jambu batu pun sangat berhasiat terhadap penyakit Demam Berdarah DBD. Ini merupakan
berita yang sangat menggembirakan, karena daun jambu batu lebih mudah didapat
daripada buahnya.
Penelitian
tersebut dilakukan terhadap beberapa pasien DBD yang diberi satu sendok teh
ekstrak daun jambu batu, yaitu 3 kali sehari selama 3-4 hari berurutan.
Hasilnya angka trombosit melonjak hingga 100.000/ul.
Secara
tradisional, pembuatan obat dari daun jambu batu sangat mudah. Adapun Cara penggunaannya : 9 lembar daun jambu batu direbus dengan 5
gelas air sampai tersisa menjadi 3 gelas. Saring dan dinginkan, diminum 3 x 1
gelas/hari. Air rebusan daun jambu batu berwarna coklat kehijauan dengan rasa
agak kesat.
Bahan tersebut
ternyata bisa meningkatkan trombosit hingga 100 ribu milimeter per kubik tanpa efek samping. Berdasarkan hasil uji pre-klinis
yang dilakukan para peneliti terhadap para partisipan, dinyatakan bahwa ekstrak daun jambu batu terbukti mampu menghambat pertumbuhan virus dengue. Peningkatan
tersebut dapat dicapai dalam tempo delapan hingga 48 jam, yaitu pasca ekstrak
daun jambu batu dikonsumsi.
Simpulan
Dari uraian
di atas, maka dapat disimpukan bahwa, ternyata ekstrak daun jambu batu
mempunyai efek yang lebih baik dibandingkan buah jambu batu dalam pengobatan
demam berdarah DBD.
Jangan lupa perbanyak
minum air putih untuk mengembalikan homeostatis -kecenderungan menetap dalam
keadaan tubuh normal dalam organisme- cairan tubuh.
Langkah
lain, pasien diberi jus buah jambu batu, dengan harapan dapat meningkatkan asupan
vitamin C dan vitamin A yang berkadar tinggi. Kita ketahui bahwa, vitamin C dan vitamin A berfungsi dalam menjaga regenerasi sel. Kehadiran dua vitamin
ekstra tersebut dalam ekstrak jambu batu tadi sangatlah penting.
Pasien DBD
yang menerima kapsul ekstrak daun jambu batu berdosis 3X2 setiap hari selama lima
hari, akan meningkatkan trombosit sebesar
100 ribu per ml pada hari terakhir. Hal itu disebabkan asam amino dalam jambu batu
mampu memproduksi trombopoitin dari serin dan threonin, yang berperan dalam proses pematangan (maturasi) megakariosit
menjadi trombosit.
(Sumber :
dari berbagai literatur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar